Het Noorden Kota Lama Semarang

Gaeees!
Lama tak berjumpa! Kangen uy!

Siapa yang sempat ke Festival Kota Lama dari tanggal 12-22 September 2019? Bagi Teman Jalan yang sempat ke Festival Kota Lama kalian luar biasa! Bagi Teman Jalan yang belum sempat, gosok coba lagi tahun depan, hehe. Seru loh!

Agenda yang paling saya nantikan di Festival Kota Lama 2019 adalah jalan-jalan keliling Kota Lama bersama Bersukariawalk (Teman Jalan juga bisa follow Bersukariawalk di Instagram @bersukariawalk). Apakah ada yang spesial jalan-jalan di Kota Lama bersama Bersukariawalk kali ini? Ooo jelas ada, wahai Teman Jalan!.

Jalan-jalan spesialnya adalah peserta walking tour bisa masuk sampai lantai atas gedung-gedung yang tidak bisa dikunjungi umum setiap hari. Lihat Gereja Blenduk dari lantai atas gedung Jiwasraya, masuk Bank Mandiri Mpu Tantular sampai lantai atas, dan gedung-gedung lainnya... Seru ya kaaan?.

Saya sendiri menunggu sekian purnama, alah..., menunggu tiga tahun ikut walking tour di Festival Kota Lama biar bisa masuk ke gedung-gedungnya. Segala sesuatu pasti ada waktunya, Teman Jalan, semoga tahun depan Bersukariawalk mengadakan lagi agenda seperti ini, amin! Doa yang banyak dan rajin pantau media sosialnya juga.

Walking tour Kota Lama di Festival Kota Lama 2019 dibagi menjadi dua rute spesial yaitu rute Het Noorden dan rute Het Zuiden. Kalau dijadikan satu rute, bakalan capek dan tidak menikmati jalan-jalannya dengan ramainya Kota Lama. Rute mana yang lebih asyik? Dua-duanya sama asyiknya. Kalau Teman Jalan ingin masuk Bank Mandiri Mpu Tantular ikut rute Het Noorden, ingin masuk gedung Jiwasraya ikut rute Het Zuiden.

Saya ikut rute Het Noorden hari Senin (16/9) dan rute Het Zuiden (19/9) namun tidak semua gedung yang ada di rute tersebut kami masuki, hanya beberapa saja itu juga yang bisa masuk karena dipakai untuk kegiatan agenda Festival Kota Lama 2019.

Saya menulis pengalaman mengenai apa saja yang bisa Teman Jalan lihat di dalam gedung-gedung di dua rute tersebut, kalau ingin tahu sejarahnya bisa membaca atau sekalian ikut walking tour reguler atau private tour Bersukariawalk rute Kota Lama. Saya bagi rute Het Noorden lalu Het Zuiden ya, Teman Jalan... sabar...

Yuk, kita masuk ke dalam!

Semarang Walking Tour

HET NOORDEN


Senin, 16 September 2019

Rute Het Noorden: titik temu Hotel Jansen (Taman Lampion) ➝ GPIB Immanuel (Gereja Blenduk) ➝ Bank Mandiri Mpu Tantular ➝ Djakarta Lloyd-PT. PELNI ➝ Gedung Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI) ➝ The Liverpool & London & Globe Insurance.Co. Ltd ➝ Taman Garuda ➝ Pabrik Rokok Praoe Lajar ➝ Hotel Pelangi Indah ➝ Marabunta ➝ Tekodeko Koffiehuis ➝ berakhir di Hotel Jansen (Taman Lampion)

Jalan-jalan dengan temperatur udara Semarang sekitar 34-35℃, gerah pooool! bikin badan cepat lelah dan merepotkan bagi yang mudah berkeringat dan alergi seperti saya ini, karena sudah terlatih walking tour jadi tahu cara mengatasinya. Memang ribet waktu itu bawanya sapu tangan handuk, tambahan bekal air minum sendiri, dan obat alergi jaga-jaga kalau gatal-gatal karena kulit lembab berkeringat.

Saya ambil objek-objek yang menurut saya menarik, ya!

GPIB Immanuel (Gereja Blenduk)

Ikonnya Kota Lama Semarang yang paling menonjol di antara bangunan lainnya. Gereja ini dibangun pada tahun 1753 awalnya berupa bangunan rumah panggung khas Jawa lalu dirombak setelah kebakaran dengan ditambah dua menara dan kubah. Kubah ini dikenal dengan nama blenduk (bulat setengah telur), kalau orang Jawa dengan dialek Semarangan bilang mblenduk.

Yang menarik di dalam Gereja Blenduk ini adalah organ pipa Baroque yang sudah ada sejak tahun 1700-an. Perawatannya juga mahal karena suku cadang dan ahli mekanik organ pipa Baroque sangat sedikit. Selain itu, ada juga daftar nama-nama pendeta yang pernah bertugas di gereja ini sejak tahun 1753 hingga saat ini.

Organ Baroque
Foto: dokumentasi pribadi

Gereja ini bisa dikunjungi siapa saja di jam kunjungan kecuali hari Minggu karena digunakan untuk ibadah kebaktian. Teman Jalan ijin dulu ya kalau ingin masuk ke sini dan jangan berisik walau tidak ada jemaat di dalam gereja.

Bank Mandiri Mpu Tantular

Foto: dokumentasi pribadi (31/12/2016)

Bank Mandiri dulunya bernama Nederlandsche Handel Maatschappij (NHM) yang dibangun pada tahun 1908 berlokasi di Jl. Mpu Tantular atau dulunya bernama Westerwalstraat. Kali ini berkesempatan masuk sampai lantai atas gedung Bank Mandiri juga, ingat agar tidak berisik ya karena bagaimanapun juga masih ada pegawai yang aktif di sore hari sebelum jam pulang kantor.

Foto: dokumentasi pribadi (31/12/2016)

Di dalam gedung ini Teman Jalan bisa melihat interior NHM yang masih asli, cetak biru gedung NHM, foto-foto jaman dulu dan plakat nama gedung di sisi kanan tangga. Saya baru lihat brankasnya ya baru ini, haha, ndeso! Yang penting sudah pernah lihat. Di sisi selasar depan lantai atas gedung bisa melihat jalan Pemuda juga, dadah-dadah ke arah mereka yang di jalan juga boleh 😁.

Oya, foto-fotonya ada yang saya ambil dari dokumen pribadi walking tour reguler Kota Lama 31 Desember 2016 ya, hehe, dulu agenda reguler rasa private karena sendirian, yang lain batal di menit-menit terakhir. Pertama kalinya berkunjung masuk ke Bank Mandiri Mpu Tantular. Dulu waktu berkunjung di sini hanya boleh di lantai satu, saya juga tidak ikut festival di tahun-tahun sebelumnya jadi tidak bisa menjelajah sampai ke lantai atas.

Foto: dokumentasi pribadi (31/12/2016)

Foto: dokumentasi pribadi

Interior Lantai Atas
Foto: dokumentasi pribadi

Stampel Brankas
Foto: dokumentasi pribadi

Marabunta

Marabunta dulunya adalah gedung pertunjukan yang cukup berkelas pada masanya. Sebenarnya gedung Marabunta ini dulu bernama Schowburg, bangunan aslinya berada di sebelah gedung Marabunta yang kini telah runtuh dan tertutup rimbun tanaman di dalamnya.

Disebut Marabunta karena ada dua patung semut raksasa di atas gedung. Marabunta, menurut Mbak Astrid, adalah jenis semut karnivora yang mematikan dari benua Afrika.

Gedung Marabunta
Foto: dokumentasi pribadi

Schowburg
Foto: dokumentasi pribadi

Mbak Astrid menerangkan bahwa dulunya Schowburg adalah tempat pertunjukan musik, dansa, teater dan berbagai seni pertunjukan lainnya. Dulu Kartini dan adik-adiknya pergi ke Semarang dan berkunjung ke tempat ini menonton pertunjukan. Selain itu, di sini juga pernah ada pertunjukan tari dari seorang spionase terkenal bernama Mata Hari.

Gedung Marabunta yang ada sekarang ini adalah tiruan dari Schowburg dengan ciri khas bentuk langit-langit gedungnya seperti lambung kapal.

Interior Gedung Marabunta
Foto: dokumnetasi pribadi

Hotel Pelangi Indah

Hotel ini sangat dekat dengan Stasiun Tawang, untuk teman-teman yang memerlukan penginapan dengan harga terjangkau bisa menginap di sini apalagi kalau Teman Jalan backpacker jadi lebih mudah. Di dalam gedungnya sejuk dan rapi masih dengan interior jaman dulu.

Bonusnya adalah pemandangan sunset dan pelabuhan yang bisa dilihat dari balkon lantai atas.

Pemandangan dari lantai atas
Foto: dokumentasi pribadi

Kegiatan walking tour kami berakhir di Hotel Jansen (Taman Lampion), kesannya menarik dan ada hal-hal baru yang saya ketahui juga akhirnya. Asyiknya walking tour selain jalan-jalannya adalah kenal teman baru, ada yang sudah berencana mau maskeran setelah walking tour, ada yang keburu lapar, dan ada yang kalem santai walau temperatur udaranya bikin meleleh, haha. Ada juga Duo Tak Keset Mata yang buru-buru jajan padahal dapat voucher Go-Massage dan Go-Glam setelah walking tour, maklum urusan perut lapar tidak bisa ditunda.

Terima kasih untuk teman-teman peserta walking tour rute Het Noorden yang jalan terus pantang mundur ngaso sebentar di Taman Garuda dengan temperatur udara yang 'Semarang banget', kalian luar biasa~.

Saya sendiri lihat kamar mandi Hotel Pelangi Indah rasanya pengen segera masuk dan menumpang mandi, haha. Saya juga menyempatkan ngadem dekat standing AC di gedung Gabungan Koperasi Batik Indonesia dan standing fan di gedung Marabunta 😁, memanfaatkan fasilitas yang ada.

Foto: Bersukariawalk
Pre-set: saya

Foto: Bersukariawalk
Pre-set: saya

Foto: Bersukariawalk
Pre-set: saya

Terima kasih storyteller Mbak Astrid dengan keunikannya yang bisa bikin kami terhibur, jangan bosan dan jangan kapok bertemu lagi terutama dengan saya 😄. Terima kasih juga untuk volunteer yang mendampingi kami sepanjang rute Het Noorden, mbaknya mantul! (saya ingat wajah tapi lupa namanya 😔)

Mbak Astrid - Storyteller Bersukariawalk
Foto: dokumentasi pribadi

Sampai jumpa di rute Het Zuiden!

Yuk, jalan!




Speak Yourself
💜