Hai, Pembaca yang Baik!


Hai!

Ini adalah blog ke dua, dulu pernah punya tapi lupa password dan gak pernah update lagi bertahun-tahun jadi aku buat yang baru. Sempat gak akan menulis blog lagi karena merasa kurang nyaman tapi banyak teman yang bertanya tentang media tulisanku dan mereka mendukung untuk mencoba bikin blog lagi. Semoga kali ini bisa tekun menulis kembali dan gak lupa password.

Banyak hal yang ingin aku bagi pada kalian tapi satu per satu biar fokus, pemirsa!. Apa yang muncul di kepala nanti aku tulis dan bagi di sini. Blog ku ini gak bertema, jadi apa saja bisa aku tulis selama masih baik untuk aku tulis dan baik untuk kalian baca. Aku mau berbagi pengalaman piknik ke suatu tempat, pemikiran tentang apa yang sedang aku hadapi, pengalaman bertemu orang baru, kegiatan-kegiatan yang aku lakukan dan bisa jadi aku menulis tentang pengalaman penelitian ku di sini juga.

Aku punya hobi menulis cerita pendek remaja dan anak-anak, total cerpen yang sudah aku tulis... belum aku hitung, haha. Beberapa bulan terakhir ini kejar tayang mengetik ulang semua cerpen  yang aku tulis mulai sekitar tahun 2005/2006 sampai 2011 (nanti aku perbarui lagi kalo datanya sudah benar), aku ketik ulang karena softcopy yang aku simpan di flashdisk lama kena virus. Cerpen remaja yang sudah selesai aku ketik, tinggal cerpen anak-anak yang belum selesai aku ketik. Cerpen-cerpen yang aku tulis sebagian berdasarkan pengalaman sendiri dan sebagian lain berdasarkan imajinasi.

Dulu menulis cerpen hanya sekadar untuk hobi dan membantu menumpahkan isi kepala yang penuh imajinasi. Sejak aku mulai mengetik ulang cerpen-cerpen itu aku jadi sadar bagaimana perkembangan ceritaku, bagaimana perasaanku waktu itu dan pengalaman apa saja yang aku alami. Ada juga cerpen yang belum selesai aku tulis karena tiba-tiba gak ada ide mau dilanjut seperti apa jalan ceritanya, sampai sekarang juga membaca ulang cerpennya masih belum ada ide, hehe... aku masih manusia biasa 😅, pembaca yang budiman.

Ada cerpen remaja yang tokoh utamanya berusaha keras membahagiakan orang lain daripada dirinya sendiri tapi berakhir dengan menyedihkan, gloomy loh rasanya. Apa sebagai penulis aku punya pemikiran untuk mati? Gak sama sekali, aku saat itu merasa gak berguna dan sendirian... sia-sia, bukan menyerah tapi rasanya tuh ingin menghilang aja gitu. Aku merasa lelah secara mental, aku bingung harus melakukan apa dan yang jelas aku merasa sendirian. Kapan-kapan aku ceritakan ya masa tersulit itu dan bagaimana aku bisa keluar dari masa itu, aku ingin berbagi karena aku tahu bahwa aku gak sendirian mungkin kalian pernah mengalaminya dengan cerita yang berbeda.

Cerita pendek anak-anak yang aku tulis berdasarkan imajinasi dan ada juga pengalaman sendiri, ada satu pengalaman yang belum bisa aku tulis karena aku belum siap untuk menulisnya. Butuh persiapan hati karena ini ada hubungannya dengan kondisi anak-anak yang nyata, yang aku lihat dan alami. Sedih gak pengalamannya? Bisa dibilang sedih, bisa dibilang gak, mungkin bisa membuka mata kita tentang keadaan anak-anak yang luput dari perhatian kita. Semoga ada waktunya siap untuk menulis cerita itu, sabar ya, nak... karena waktu dan kesabaran adalah kunci.

Sekarang aku menjalani pendidikan S2, bekerja dan belajar lebih keras lagi apalagi untuk urusan tulis-menulis harus lebih tekun lagi. Bersyukurnya sudah ada modal hobi menulis jadi tinggal mengasah dan memperbaiki kata biar bisa sesuai dengan penulisan ilmiah.  Menulis cerpen dan menulis ilmiah itu beda rasanya, pemirsa!. Kalo dirusuh memilih ya lebih nyaman menulis cerpen tapi gak boleh terus seperti itu, 'kan? Baiknya bisa meningkatkan keterampilan menulis ilmiah juga. Banyak hal baru dan teman-teman baru yang aku temui di kampus. Semoga dengan menjalani jenjang pendidikan ini aku bisa menggapai impianku menjadi seorang pengajar karena mengajar itu mengasyikkan!. Semangat!!.

Semoga kalian para pembaca budiman juga menemukan kemudahan untuk melakukan apa yang kalian sukai, memang sulit tapi aku yakin kalian pasti bisa!. Kita bertemu di cerita selanjutnya, ya!

Speak Yourself 
💜

Komentar