Minum Bunga? Siapa Takut!
Halo, Teman Jalan!
Sudah lama, ya, tidak berjumpa. Semoga kalian selalu sehat dan bahagia. Kalau kalian merasa lelah, tidak apa-apa untuk beristirahat.
Kali ini saya mau berbagi pengalaman minum bunga. Kok, minum bunga? Iya, saya sudah mulai minum bunga sejak Januari 2021 tujuannya untuk membantu rileks dan tidur nyenyak. Tidak hanya itu, minum bunga juga bertujuan untuk membantu masalah kesehatan saya terutama membantu meringankan sakit dan nyeri haid.
Yuk, langsung saja lanjut baca tentang minum bunga!
TISANE TEA
Chamomile Tea Foto: dokumentasi pribadi |
Tisane tea atau teh herbal, lebih ke teh seduh bunga (flower tea), ini awalnya saya dapat informasi dari salah satu akun Twitter saat membaca tentang Ayurvedha yang salah satu poinnya menyarankan untuk minum teh herbal satu jam sebelum tidur. Apalagi buat saya dan Teman Jalan yang membutuhkan rileks dan membantu tidur nyenyak.
Sejak Agustus 2020 saya mengalami kesulitan tidur, kalau orang bilang insomnia, jadi saya coba untuk pesan chamomile tisane tea (teh camomile). Kemasannya seperti foto di atas. Awalnya minum agak aneh karena belum terbiasa dengan rasanya. Rasanya ada sedikit manis tapi tidak pahit sama sekali. Saya minum satu jam sebelum tidur sambil menulis jurnal harian. Lebih enak kalau diminum selagi hangat. Air seduhan chamomile itu warnanya kuning pekat seperti teh biasa. Apakah setelah minum ini Teman Jalan tidur nyenyak sampai deep sleep? Mungkin tergantung berat atau tidak aktivitas Teman Jalan pada hari itu.
Sampai saat ini teh chamomile cukup membantu rileks dan tidur nyenyak, tapi tetap kalau Teman Jalan punya gangguan pikiran berlebihan, ya, tidak pengaruh karena saya masih sering insomnia karena punya pikiran berlebihan/cemas. Kalau sudah sangat menganggu dan teh chamomile tidak dapat membantu Teman Jalan, harap konsultasi ke tenaga profesional untuk membantu keluhan gangguan tidur, ya.
Setelah teh chamomile, saya coba kuncup mawar (rose buds) dan kuncup peony (peony buds) awalnya karena penasaran seperti apa rasanya minum seduhan kuncup mawar dan peony. Saya beli kemasan tester dulu biar tidak membuang-buang kalau tidak cocok di lidah, hehe.
Pertama kali minum seduhan kuncup mawar saya cukup terkesan karena mulut saya wangi bunga mawar, hehe, agak kampungan, ya 😁. Air seduhan kuncup mawar warnanya kuning dan uapnya wangi mawar juga. Rasanya tidak sepat atau pahit.
Saya minum seduhan kuncup mawar untuk selingan selain minum teh camomile. Selanjutnya, saya coba minum untuk mengurangi nyeri haid, hasilnya cukup memuaskan dan pastinya berhemat untuk membeli minuman pengurang nyeri haid yang botolan 👍
Kuncup Mawar (Rose buds) Foto: dokumentasi pribadi |
Manfaat Kuncup Mawar Foto: dokumentasi pribadi |
Kuncup peony juga saya jadikan selingan selain camomile dan kuncup mawar terus saya coba untuk minum saat haid ternyata hasilnya sama seperti kuncup mawar cukup meringankan nyeri haid bahkan dalam masa pre haid juga cukup membantu meringankan nyeri.
Kuncup Peony Foto: dokumentasi pribadi |
Manfaat Kuncup Peony Foto: dokumentasi pribadi |
Sampai saat ini saya cocok dan baik-baik saja minum seduhan chamomile, kuncup mawar, dan kuncup peony. Teman Jalan bisa menambah pemanis seperti gula batu atau madu, jangan pakai gula pasir yang biasanya kita gunakan untuk minum teh biasa. Apa bisa diseduh campur bersamaan misalnya chamomile dan kuncup mawar atau campur semuanya? Bisa, tapi Teman Jalan perlu coba sendiri apakah rasanya cocok atau bagaimana, saya juga belum bisa merekomendasikan untuk dicampur karena belum coba dan belum ada niat untuk itu.
Saya sudah cocok dan lanjut beli kuncup mawar dan peony kemasan 10 gram untuk persediaan di rumah. Chamomile masih tetap menjadi rutinitas jadi selalu siap di rumah. Saya seperti Suzanna estetik, bukan ngemil/makan bunga tapi minum seduhan bunga.
Kuncup Mawar dan Peony Kemasan 10 gram Foto: dokumentasi pribadi |
Tester Black Tea Foto: dokumentasi pribadi |
Tester Moringa Tea (Daun Kelor) Foto: dokumentasi pribadi |
Komentar
Posting Komentar