Hai, Lemari Bukubuku Semarang!

Halo!

Semoga Teman Jalan selalu sehat dan bahagia!

Selain walking tour, saya juga ikut kegiatan donasi buku lewat Lemari Bukubuku Semarang. Pertama kali ikut tanggal 2 Juli 2017 atau 3 Juli 2017 kalau tidak salah, kali kedua Lemari Bukubuku Semarang mengadakan acara donasi. Waktu itu acaranya di Tekodeko Koffiehuis.

Saya lupa awalnya tahu dari akun Instagramnya siapa tentang Lemari Bukubuku, bagi saya acara donasinya menarik karena satu donatur akan mendapat satu gambar dari ilustrator Lemari Bukubuku.
Suasana acara donasinya santai dan bisa ngobrol dengan siapa saja baik antara tim Lemari Bukubuku-donatur atau sesama donatur. Teman-teman Lemari Bukubuku Semarang juga asyik semua. Mereka mau berbaur dan komunikasi dengan teman-teman donatur, menggambar sambil ngobrol. Pengecualian kalau situasinya lagi ramai donatur biasanya langsung fokus tidak sempat ngobrol banyak jadi harap dipahami ya, Teman Jalan.

Foto: Lemari Bukubuku (08/18)

Jenis buku dan peralatan pendukung pendidikan yang bisa kalian donasikan seperti novel anak dan remaja, buku cerita bergambar, ensiklopedia, komik, buku gambar atau buku mewarnai, alat tulis atau alat gambar, dan alat peraga pembelajaran. Buku dan komik tidak boleh mengandung unsur SARA maupun dewasa/terlalu vulgar.

Tidak ada batas jumlah buku yang didonasikan jadi berapa pun buku yang Teman Jalan donasikan pasti diterima. Kondisi buku dan alat peraga pembelajarannya boleh baru atau lama, yang penting masih layak (tidak rusak). Teman Jalan boleh mengajak siapa saja untuk berdonasi, makin banyak makin bagus 😊. 

Sebagai pengingat, mereka berpindah tempat jadi Teman Jalan perlu membaca informasi tempat acara donasi akan diadakan di mana. Teman Jalan cukup datang, kumpulkan donasi, isi daftar donatur, dan tunggu giliran digambar ilustrasinya oleh teman-teman ilustrator. Hasil gambarnya jangan ditanya lagi, mantap betul!.

Gambar oleh ilustrator Lemari Bukubuku Semarang (Juli 2017-Oktober 2019)

Hal yang paling menyenangkan datang di acara Lemari Bukubuku adalah bertemu dengan teman baru bahkan dengan teman yang tidak disangka pernah ikut dalam suatu kegiatan bersama atau pernah mengunjungi tempat tinggal saya. Merasakan dunia itu kecil seuprit kecuprit, seperti pada tanggal 1 September 2019 bertemu teman walking tour, haha, awalnya sama-sama menyakinkan diri kalau tidak salah orang sebelum heboh menyapa 😁

Lemari Bukubuku menjadi refleksi diri saya. Saya menemukan apa yang saya cari selama ini lewat Lemari Bukubuku, bertahap selangkah lebih dalam. Semua tidak ada yang kebetulan.

Saya mengingat kembali bahwa beberapa tahun sebelum ada Lemari Bukubuku secara intens saya menulis, bertanya-tanya pada diri sendiri apa yang bisa saya lakukan untuk berbagi mimpi dan cinta lewat buku bacaan untuk anak-anak di daerah saya sendiri atau lain daerah selain bercita-cita menjadi seorang pendongeng. Selain itu, apa yang bisa membantu saya memulihkan luka batin saya mengenai anak-anak secara perlahan?. Butuh waktu bertahun-tahun untuk menemukan jawaban itu.

Lemari Bukubuku terutama teman-teman tim Lemari Bukubuku Semarang adalah jawaban saya, mereka menjadi perantara mimpi dan cinta saya untuk anak-anak lewat donasi buku. Saya menyadari bahwa mereka ada untuk membantu saya dengan acara yang menarik dan santai.

Terima kasih karena selama ini membantu saya berbagi mimpi dan cinta untuk anak-anak. Thank you for your existence, Lemari Bukubuku!




Speak Yourself
💜